Minggu, 15 Februari 2015
X Teknik Komputer Jaringan 1
No
Nama Siswa
JK
NIS
1
Ahmad Kholid Mudzakir
L
14.15.10.001
2
Ahmad Paoji
L
14.15.10.002
3
Ahmad Sihabudin
L
14.15.10.003
4
Alida Aminudin
P
14.15.10.005
5
Cicih
P
14.15.10.008
6
Danyi Puji Astuti
P
14.15.10.011
7
Dewi Ummul Khasanah
P
14.15.10.013
8
Egi Agung Pratama
L
14.15.10.014
9
Eli Rosita
P
14.15.10.016
10
Erni Aprilianti
L
14.15.10.017
11
Fahrul Rizki
L
14.15.10.018
12
Fahrul Rozi Subarkah
L
14.15.10.021
13
Faizal Mubarok
L
14.15.10.022
14
Fauzan Muzakki
L
14.15.10.023
15
Febrizio Kurnia Sandy
L
14.15.10.024
16
Gilang Solehudin
L
14.15.10.026
17
Gita Nurazizatul Aulia
P
14.15.10.027
18
Heru Kusuma
L
14.15.10.028
19
Ibnu Reza Maulana
L
14.15.10.029
20
Keke Jayanti
P
14.15.10.031
21
Kristina Anggraeni Puspita
P
14.15.10.032
22
Lindayati Nawawi
P
14.15.10.033
23
Mega Octaviani Azzahro
P
14.15.10.035
24
Miftahul Sholehatun Ashobri
P
14.15.10.036
25
Mohamad Hisam
L
14.15.10.037
26
Muhamad Irfan Fauzi
L
14.15.10.038
27
Muhamad Maulana Malik Z
L
14.15.10.039
28
Muhamad Parih Saepul Hamdi
L
14.15.10.131
29
Rifka Fathin Furoida
P
14.15.10.132
30
Sayid Rizal Bakri Zaesillah
L
'14.15.10.004
Diposkan oleh SMK AL-BADAR di 08.56 Tidak ada komentar:
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke
FacebookBagikan ke Pinterest
Sejarah Sekolah SMK Al-Badar Cipulus
SMK Al-Badar terlahir tidak lepas dari peran serta Pesantren Cipulus
yang dalam perjalanannya terus berusaha untuk mencetak generasi bangsa
yang bisa bermanfaat untuk agama, bangsa dan negara, Pesantren Cipulus
pertama kali berdiri pada tahun 1840, didirikan oleh K.H Muhammad/ Ahmad
Bin Kyai Nurkoyyim yang akrab dengan panggilan Ajengan Emed. Beliau
adalah santri kesayangan Syeikh Maulana Yusuf Purwakarta yakni ulama dan
pahlawan besar di Jawa Barat pada awal abad ke 19, Ajengan Emed adalah
santri yang rajin, memiliki jiwa kepemimpinan yang tinggi, sehingga
Beliau dapat dengan mudah menyerap ilmu-ilmu yang diberikan oleh
gurunya, baik ilmu agama maupun ilmu strategi perang dan ilmu-ilmu
lainnya yang dibutuhkan dimasa itu. Ketika Belanda gencar melakukan
tekanan terhadap rakyat Indonesia, Beliau bertekad mendirikan pesantren
dengan tujuan menghimpun para santri untuk menyebarkan agama Islam dan
membantu meraih kemerdekaan bangsa Indonesia tercinta.
Dengan bekal ilmu yang Beliau miliki pada tahun 1840 didirikanlah sebuah
pesantren yang sederhana di wilayah bekas ibu kota Karawang, di
Kecamatan Wanayasa Kabupaten Purwakarta sekarang.Pesantren tersebut di
pimpin oleh Ajengan Emed hingga akhir hayatnya, setelah Beliau wafat
pesantren tersebut diteruskan oleh K.H Nashir (1870-1900) K.H. M. Arief
(1900-1920) Kyai Syu’eib (1920-1937) K.H. Masduki (1937-1942) dan K.H.
Zaenal Abidin (1942-1957). Pada tahun 1957 pesantren ini sempat bubar
karena adanya gangguan keamanan, pengacauan DI/TII sedang berkecamuk
sehingga K.H Zaenal Abidin yang memimpin pesantren di masa itu
menganggap perlu mengamankan diri demi menyelamatkan keberadaan
pesantren dan para santrinya. Sebagian santri ada yang ikut mengungsi
dengan gurunya dan ada pula yang ikut dengan saudara-saudaranya di kota
lain yang dianggap aman.
Pada tahun 1963 setelah situasi aman, K.H ‘Izzuddin sepulangnya
menunaikan ibadah haji berniat meneruskan perjuangan para leluhurnya
dalam mengelola pondok pesantren. Beliau adalah putra dari K.H Syu’eib
yang pernah memimpin pesantren tersebut pada periode 1920-1937. Dengan
keinginan serta tekad yang kuat untuk menyebarkan dakwah Islam melalui
pesantren, maka didirikanlah rumah yang dilengkapi dengan langgar
sederhana di atas tanah wakaf seluas 0,25 hektar di kampung Cipulus
Kecamatan Wanayasa. Perkembangan pesantren tersebut sangat pesat
terbukti dengan jumlah santri terus meningkat, bahkan sebagian
masyarakat sekitar yang ingin menuntut ilmu di rumah tersebut tidak
tertampung, melihat kenyataan itu kemudian dibuatlah asrama pondokan
yang sederhana, tiang dari kayu seadanya dengan dilapisi dinding dari
bambu yang dikerjakan oleh para santri dan dibantu oleh masyarakat
setempat. Walau demikian, asrama yang sederhana itu untuk sementara
cukup menampung para santri, selang beberapa tahun mesjid diperluas
menjadi 0,50 hektar. Pesantren tersebut diberi nama “sukalaksana “ dan
pada tahun 1975 atas saran para tokoh serta simpatisan nama pesantren
sukalaksana diganti menjadi pesantren “Al-Hikamussalafiyah“ yang berarti
pesantren yang mengikuti jalan ulama salaf. Dan sesudah wafatnya K.H
‘Izzuddin pada tahun 1999, tonggak kepemimpina Pesantren dipegang penuh
oleh Syaikhuna Al-mukarrom KH.Adang Badruddin (Abah Cipulus) sampai
sekarang.
Visi Misi SMK Al-Badar Cipulus
Visi Sekolah
Dalam merumuskan visi, pihak-pihak yang terkait (stakeholders) melakukan
musyawarah sehingga visi tersebut benar-benar mewakili aspirasi semua
pihak yang terkait. Harapannya, semua pihak yang terkait dalam kegiatan
pembelajaran (guru, karyawan, peserta didik dan wali murid) benar-benar
menyadari visi tersebut untuk selanjutnya memegang komitmen terhadap
visi yang telah disampaikan bersama. Adapun visi SMK AL BADAR adalah
"disenangi, mandiri, berprestasi dan mantap dalam IMTAQ"
Misi Sekolah
Untuk mencapai visi sebagai sekolah yang disenangi, mandiri dan
berprestasi serta mantap dalam IMTAQ, maka perlu dilakukan suatu misi
berupa kegiatan jangka panjang dengan arah yang jelas dan sistematis.
Berikut misi SMA Negeri
Menyiapkan generasi yang unggul dalam bidang imtek dan iptek
Menumbuhkan penghayatan terhadap ajaran agama sehingga terbangun
insane yang cerdas, cendekia, berbudi pekerti yang luhur dan berakhlak
mulia.
Membentuk sumber daya manusia yang aktif, kreatif, inovatif dan
berprestasi sesuai dengan perkembangan zaman
Membangun citra sekolah sebagai mitra terpercaya
Melaksanakan pembelajaran yang efektif
Menyediakan sarana dan prasarana yang diperlukan dalam kegiatan
belajar siswa untuk mendukung pengembangan potensi pesrta didik agar
berkembang secara optimal
Memberikan jaminan pelayanan yang prima dalam berbagai hal untuk
mendukung proses belajar dan bekerja yang harmonis dan selaras
Copy and WIN : http://bit.ly/copynwin
Copy and WIN : http://bit.ly/copynwin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar